Bunda Dokter Rachma, Sahabat Wanita Bogor Raya



Kabogor.web.id - Mungkin tak banyak yang familiar dengan nama lengkapnya, meskipun komunitas Bunda Dokter yang merupakan wadah aspirasi, inspirasi, dan kreasi sangat populer. Ia figur di balik suksesnya komunitas Bunda Dokter yang mengangkat beberapa program pemberdayaan wanita, konseling seputar masalah keluarga, konsultasi parenting, penyuluhan narkoba, training, dan seminar Mind & Soul Healing dan lain-lain.

Ditemui dalam bincang-bincang santai di kawasan sekitar  Perkantoran Pemda Cibinong Kabupaten Bogor, wanita bersahaja  ini tampil cantik ditemani sang suami dengan balutan jilbabnya yang menambah keanggunannya. Karir wanita berkacamata ini, sehari-hari adalah owner Griya Sehat & Cantik Holistik yang berkonsep one stop treatment. Sebagai praktisi dan konsultan beauty and health, dokter Rachma adalah lulusan Fakultas Kedokteran Umum YARSI, Jakarta, seorang akupunturis dari Lembaga Pendidikan YAPEPTRI, Jakarta, dan seorang Master Hypnotherapist (MCH) dari Indonesian Association of Clinical Hypnotherapist (IACH), Jakarta.

“Saya juga seorang pranic healing (penyembuhan dengan energi prana) dari Yayasan Prana Indonesia dan dokter yang meraih gelar CGA (Certified Graphology Analyst). pembicara program talk show Pondok Parenting dan Mind & Soul Healing di Bekasi dan Pekalongan,” ungkap ibu dari Sasha Q dan Raisya Fatima Arzaqi ini.

Keprihatinannya akan penyalahgunaan NAPZA di Indonesia membawa wanita berlatarbelakang pendidikan pesantren di daerah Ciomas Kota Bogor ini, aktif dalam kegiatan sosial pencegahan penyalagunaan NAPZA. “Saya dalam satu tahun belakangan ini aktif dalam kegiatan pencegahan penyalahgunaan NAPZA bersama teman-teman saya yang telah aktif sebagai penggiat narkoba,” jelasnya.

Apalagi menurut data survey BNN terakhir, lanjut dokter Rachma, penyalahguna NAPZA di Indonesia mencapai angka 6,4 juta orang. “Saya juga membaca data dari BNN Kabupaten Bogor beberapa waktu lalu, sudah mencapai angka 200 ribu orang dan sebagian besar kalangan remaja dan usia produktif,” ungkapnya dengan wajah yang menunjukkan keprihatinan. 

Dokter Rachma, mengaku berkeliling bersama teman penggiat anti narkoba secara mandiri tanpa sponsor terutama bertemu dengan para perempuan dan orang tua. “Kami bukan LSM, secara mandiri mendatangi para perempuan dan orang tua bukan anak-anaknya yang terpapar narkoba. Banyak orang tua yang tidak tahu bahwa anaknya memakai narkoba dan ketika sudah terpapar mereka bingung bagaimana solusinya. Oleh karenanya kami hadir memberikan pemahaman bagaimana mencegah dan mengatasi penyalahgunaan NAPZA,” jelas perempuan enerjik yang kini akan bertarung dalam Pileg DPR RI daerah pemilihan Kabupaten Bogor dari salah satu Parpol Islam berbasis Masyumi.

Bunda Dokter, biasa dokter Rachma disapa, mengaku bahwa terjunnya  di kancah politik bukanlah sebuah cita-cita melainkan dorongan dari para teman penggiat sosial dan narkoba agar ada sosok yang bisa meneruskan aspirasi mereka menjadi dalam undang-undang. “Saya juga aktif dalam kegiatan sosial untuk membantu anak-anak yang terpapar HIV AIDS akibat penyalahgunaan NAPZA dan seks bebas para orang tuanya, bahkan ada yang sudah ditinggalkan orang tuanya. Makanya, saya didorong oleh teman-teman penggiat sosial dan narkoba terutama adik kelas saya ketika di pesantren Ciomas dulu, Dewi Pelangi,” jelas perempuan bernama lengkap dr. Rachmawati, MCH, Akp.

Menurutnya, latar belakang perempuan yang harus diberdayakan adalah masih banyaknya perempuan yang terpuruk serta kualitas hidupnya rendah. Entah itu dalam hal pendidikan, kesehetan atau kesempatan mencari penghasilan untuk membantu ekonomi keluarga. Padahal. Menurut dokter Rachma, kita harus melihat perempuan sebagai aset, sumber daya manausia yang kreatif dan mau maju. Manifestasinya adalah sosialisasi Undang-undang Kekerasan Dalam Rumah Tangga (UU KDRT) yang perlu diimplementasikan.

“Makanya, khusus untuk perempuan Kabupaten Bogor, saya siap memberikan pelatihan-pelatihan pemberdayaan pikiran atau mindset serta keahlian bagi mereka seperti pelatihan salon, industri kreatif dan kewirausahaan lainnya. Kerjasama dengan berbagai dinas terkait, ormas dan komunitas untuk pemberdayaan masyarakat sangatlah dibutuhkan untuk masyarakat Bogor yang maju dan mandiri,” tutupnya.

Keluarga Seniman yang Selalu Menjaga Keharmonisan


Sosok dokter Rachma dan nilai-nilai yang dianutnya tak lepas dari didikan kedua orang tuanya. Berbekal dorongan dan nasihat kedua orang tuanya, dokter Rachma mengenyam pendidikan berbasis Agama Islam di Pesantren Al-Ihya Ciomas Kota Bogor. Di sanalah ia dan sang suami pernah dalam satu almamater. “Alhamdulillah suami saya selalu mendukung karir dan kegiatan saya termasuk ketika diminta terjun ke dunia politik dengan memberikan masukan saat saya akan terjun di berbagai kegiian. Atau memberi kritik membangun bagi penampilan, tema atau tujuan yang akan saya lakukan. Tapi yang paling membanggakan adalah beliau tidak pernah mendikte atau memaksakan kehendaknya.”

Bagi dokter Racma, kesuksesannya tak lepas dari dukungan sang suami Ahmad R. Madani “Suami meski berlatarbelakang pendidkan pesantren di Ciomas, Jombang dan Madinah Saudi Arabia, kini banyak berkegiatan di bidang cinematografi, penulisan buku dan film - sinetron, pencipta lagu, adalah kakak kelas di Pesantren Al-Ihya Bogor. Beliau ini adalah sosok imam yang sangat saya kagumi,” ungkapnya.

Berbekal segala nasihat orang tua, juga suami, dokter Rachma, menerapkan segala kegiatan pribadi dan keluarga berdasarkan nafas Agama Islam. Sebagai seorang ibu, ia telah melakukan banyak hal untuk bekal pendidikan anak-anak. “Ketika saya hamil anak pertama, saya banyak membaca buku parenting, membawa headset untuk mendengarkan lantunan ayat-ayat Al-Qur’an dan musik klaisik untuk merangsang tumbuh-kembang kecerdasan anak. Saya baca Al-Qur’an dan mendengarkan Qiro’ah juga musik klasik pada waktu-waktu tertentu secara berkesinambungan.”

Menurut dokter Rachma, sejak lahir akan kelihatan mereka akan mudah diajak berkomunikasi dari tatapan matanya serta mudah disugesti untuk melakukan hal-hal yang baik. Bukan itu saja, bakat dan telanta anak-anak pun akhirnya terdeteksi sejak dini. Dua putri dokter Rachma, Sasha Q dan Raisya, yang mengikuti home schooling berkomunitas, telah menuai prestasi yang cukup membanggakan terutama di bidang seni.

“Anak saya suka bersenandung jadi sudah memiliki album dengan syairnya diciptakan oleh ayahnya sendiri. Pernah juga diundang pada acara Kick Andy untuk tema Hari Anak Nasional ketiga Sasha berusia 8 tahun. Kedua anaknya berbakat di bidang papeter (pendungeng) dan belajar langsung dengan Gatot Sunyoto yang terkenal dengan Boneka Tongkinya. Beberapa buku bergenre anak-anak remaja pun sudah berhasil terbit, dengan judul Curhat Nge-Kill dan Status Nge-Kill yang diterbitkan BIP sudah beredar di Toko-toko buku besar di Indonesia,”

Kini, dokter Rachma dan kedua anaknya sering tampil bareng dalam berbagai acara. Kegiatan Smart Parenting yang diadakan dokter Rachma biasanya akan diperkuat dengan story telling dongeng mendidik yang melibatkan putri-putrinya. Padahal, jadwal kegiatan ‘berbagi’ cerita yang dilakukan anak-anaknya pun sedemikian padat ke berbagai tempat dan komunitas. Insya Allah, kata dokter Rachma, khusus untuk masyarakat Kabupaten Bogor kegiatan-kegiatan workshop parenting, pelatihan kecantikan seperti kursus salon yang menjadi keahliannya, handycraft sebagai bisnis kreatif akan intensif dilakukannya mulai bulan Agustus ini (Gusaef).

Posting Komentar untuk "Bunda Dokter Rachma, Sahabat Wanita Bogor Raya"