Kesebelasan GONG MUDA FC Meramaikan Sepak bola KARANG TARUNA CUP 2019 Desa Candali

Kabogor.id - Salah satu kesebelasan peserta KARANG TARUNA CUP 2019 yang diadakan di lapangan Karang Taruna Desa Candali, Kecamatan Rancabungur, adalah GONG MUDA FC. Tim yang berisi mayoritas anak muda ini, selalu tampil penuh semangat dalam tiap pertandingan yang dijalani pada ajang kompetisi tersebut.

Abdul Wahab selaku manajer tim sekaligus pelatih GONG MUDA FC saat ditemui di lokasi mengatakan, berniat akan terus membina dan mengembangkan skill para pemainnya. Agar tim yang dibinanya ini bisa ikut serta dalam kompetisi yang lebih tinggi. Bahkan tidak menutup kemungkinan akan menjadi atlet resmi, baik tingkat daerah maupun nasional.

Menurut kapten kesebelasan GONG MUDA FC, Hendra alias Epek, timnya selalu mengedepankan permainan yang bersih. Ia sendiri tidak respek pada pemain yang dalam bermain tidak sportif atau kasar. “Kami akan selalu menyajikan permainan yang cantik. Tidak mempertontonkan permainan kasar dan emosional, apalagi sampai menimbulkan cidera buat lawan,” 'imbuh Hendra.

Abdul Wahab, Manajer GONG MUDA FC

Manajer Abdul Wahab dan juga warga Desa Candali lainnya menginginkan kompetisi KARANG TARUNA CUP akan dapat terus berlangsung secara periodik. Karena selain bisa dijadikan ajang silaturahmi baik bagi pemain maupun penonton, juga bisa dijadikan dorongan bagi para pemain muda untuk mengembangkan bakat sepak bola.

Kompetisi KARANG TARUNA CUP sendiri diadakan guna memeriahkan Pemilihan Kepala Desa Candali, Kecamatan Rancabungur. Juga dalam rangka memeriahkan HUT RI setiap tahunnya. Hadiah uang yang disediakan cukup menggiurkan. Juara pertama sebesar 20 juta rupiah, juara kedua sebesar 15 juta rupiah, dan juara ketiga sebesar 10 juta rupiah. Sedangkan untuk juara keempat sebesar 5 juta rupiah.

Pertandingan dilaksanakan tiap hari Sabtu dan Minggu, dengan mempertandingkan 4 tim dalam satu hari. Kompetisi yang telah dimulai sejak 1 September 2019 ini cukup menyedot perhatian penonton. Selain warga sekitar, juga warga yang datang dari desa lain yang bersebelahan dengan lapangan sepak bola yang bisa menampung hingga maksimal 800 orang penonton ini. (Achmad Hidayat)