Tetap Berlangsung ! Pilkades Serentak 88 Desa di Kabupaten Bogor 15 November 2020

Kabogor.id - Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak di 88 Desa se Kabupaten Bogor tetap berlangsung pada 15 November 2020, di tengah masih dalam keadaan Pandemi Covid 19. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bogor, Ade Jaya Munadi memastikan, pilkades serentak tersebut tetap mengikuti protokol kesehatan Gugus Tugas Covid 19. Oleh karena itu menurutnya, pelaksanaannya tentu akan berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Karena itu, Pemkab Bogor menerbitkan surat edaran tentang tatalaksana pilkades serentak 2020 nanti. Sebagai langkah awal, kami sudah mulai menerapkan protokol kesehatan dimana TPS yang sifatnya menyebar atau tidak di satu titik. Seperti lapangan bola, dls. Dengan begitu, semua Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang terpisah, ”jelas Ade.

Sementara itu, sambung Ade, rapat sosialisasi untuk pelaksanaan pilkades sudah dilangsungkan pada 23 Juli 2020 lalu di kantor Setda Kabupaten Bogor. Dalam rapat itu, dibahas mengenai hal-hal teknis hingga anggaran yang menjadi konsekuensinya. Ditambah lagi, pelaksanaan pilkades juga wajib menerapkan protokol standar kesehatan yang memadai untuk mencegah penyebaran Covid-19 di tengah pandemi.

“Sebanyak 88 desa yang menggelar pilkades itu gabungan dari 66 desa yang akan habis masa jabatannya tahun ini dan 22 desa yang baru berakhir pada Januari 2021 mendatang. DPMD Kabupaten Bogor juga sudah mulai menggodok panitia hingga tingkat kecamatan mulai 26 Juli lalu. Kami kasih waktu 15 hari untuk pesanannya melalui musyawarah BPD, ”jelasnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Burhanudin menyatakan pelaksanaan pilkades serentak harus tetap mengikuti kebijakan pemkab selama masa pandemi. Tak boleh ada keramaian sebagai pelaksanaan mana sebelumnya. Mesti ada rumusan baru agar tetap memperhatikan protokol kesehatan.

”Kalau soal anggarannya, kita akan upayakan nanti di APBD perubahan. Kita sementara bicarakan. Karena biayanya juga tidak mungkin sama dengan pilkades biasanya. Kemungkinantambah besar karena panitianya kan jadi banyak, ”jelasnya.

Burhanudin berharap pelaksanaannya bisa berjalan dengan lancar meskipun berlangsung di tengah pandemi. Ia juga sempat menyarankan agar tak perlu ada calon kades yang keliling menjumpai semua warganya. Itu untuk menghindari potensi penularan Covid-19 di tengah wabah yang masih belum selesai. Disamping itu, potensi gesekan antar pendukung pasangan juga lebih cocok untuk ada konvoi pasangan calon ke kampung-kampung. (Agus Saefudin)